Sevilla99 – www.sevilla99.wordpress.com

Tentang Papa,Mama dan Vincenzo Girsano Wong Tomarere Serta Semua Yang Terjadi Di Sekitar Kami

Mengapa Umat Kristen Juga Harus Menggunakan Kata “Allah”

Posted by sevilla99 pada Januari 18, 2009

Allah adalah asal kata dari Arab yang awalnya digunakan oleh umat Islam di Indonesia untuk menyebutkan nama penciptanya,Islam yang secara resmi lebih duluan masuk ke Indonesia membuat kata ini lebih umum digunakan oleh umat Islam dan ketika para penginjil masuk ke Indonesia agar mudah ber-akulturasi dengan budaya setempat maka ikut juga menggunakan kata “Allah” ini juga sebagai pengganti dari istilah Yahudi yang telah ada seperti “Yehova atau juga Elohim”.

Saya sebenarnya termasuk dari yang tidak nyaman dengan penggunaan istilah Allah dalam tata ibadah Kristen krn kata ini benar-benar adaptasi dari Arab,dengan penggunaan kata Allah yang terus menerus dalam liturgi di gereja sehingga membuat umat Kristen di Indonesia dan Malaysia seakan-akan tidak mempunyai identitas sendiri padahal masih ada pilihan bahasa yang bisa digunakan yah seperti “Yehova” atau “Elohim” itu.

Umat Islam di Malaysia telah semakin gerah dengan umat Kristen di sana yang terus menggunakan istilah “Allah” tersebut dan lucunya umat Kristen di Malaysia juga makin ngotot mempertahankan penggunaan istilah ini,saya menjadi heran dengan kengototan umat Kristen Malaysia dalam masalah ini padahal itu sudah jelas-jelas adalah Allah itu adalah dari bahasa Arab yang jarang sekali diulas di Alkitab selain menuliskan bahwa Ismael anak Abraham dari budak Sarah yang bernama Hagar yang kemudian menurunkan bangsa  ini dan mereka  diberkati dengan kekayaan minyak bumi yang melimpah.

Saya merasa tidak perlu kita umat Kristen di Indonesia untuk mempertahankan penggunaan istilah “Allah” ini agar umat Kristen tidak dicap sebagai plagiat istilah asal Arab ini,penggunaan kata “Yehova” atau”Elohim” jauh akan meredakan masalah penggunakan istilah ini sehingga Umat Islam bisa menggunakan istilah “Allah” dengan bebas dan kita juga bisa menggunaan istilah penggantinya seperti “Yehova” atau “Elohim” dengan bebas dan lebih nyaman .

Andai jika Lembaga Alkitab Indonesia dan Persekutuan Gereja di Indonesia mau melepaskan penggunaan istilah “Allah” dan berpindah ke “Yehova” atau “Elohim” ini jauh akan lebih baik ketimbang berebutan menggunakan istilah tsb…

Ada komen utk masalah ini?

17 Tanggapan to “Mengapa Umat Kristen Juga Harus Menggunakan Kata “Allah””

  1. parlin said

    wah,, kurang tau juga asal usul kata “ALLAH” yg kita pakai.
    akan tetapi, menurutku, masalah penggunaan kata itu gak usah di perdebatkan, karena akan mengundang pelecehan ntar.

    jadi, mari kita sikapi secara bijak aja bang…itu menurutku

    • Red Tomato said

      Apa pendapat Anda utk kalimat yang selalu saudara-saudara kita Muslim ucapkan, “ALLAHU AKBAR” atau syahadat mereka, “Tiada Tuhan selain Allah”??
      Kalau begitu, boleh dong kita mengucapkan kalimat-kalimat yg mereka ucapkan? Dan saya pikir, dari 2 kalimat syahadat saudara2 kita tsb, yang paling utama adalah syahadat no 1 — karena itu adalah pengakuan bahwa Tuhan mereka adalah ALLAH. Syahadat kedua, hanya bicara/pengakuan bahwa seseorang (Muhammad) itu utusan ALLAH.

      Terus terang, kalau saya pribadi tidak sejahtera menggunakan kata/nama ALLAH itu dalam hubungan saya dengan Tuhan. Meski kata/nama ALLAH itu ditulis dalam terjemahan kitab suci LAI, namun bisa saja terjemahan itu salah. Saya sih back to the bible, saya tidak mau ambil resiko seumur hidup saya menyembah tuhan yang salah, alangkah sialnya saya, .. sehingga aman bagi saya jika saya menyapa Tuhan Semesta Alam itu sebagai Tuhan, atau Bapa, .. ya aman lagi kita sapa Juruselamat kita YESUS.

  2. Julius Silalahi said

    mengenai hal itu, ada baiknya meniru batak toba dalam bible-nya:
    Ahu do Jahowa Debatam, ninna Debatanta.

    • sevilla99 said

      @Lawei Parlin,justru umat Kristen harus menunjukkan identitasnya sebagai agama yang mandiri yaitu tidak meminjam istilah dari agama lain,kata Allah adalah kosa kata Arab yang identik dengan saudara sepupu kita umat Muslim jd umat Kristen baiknya cari padanan kata sendiri tanpa harus meminjam istilah “Allah”

      @Lawei Silalahi,hehehe benar pake bahasa ini aja..btw ini bahasa Toba atau Simalungun?kyknya bahasa Simalungun deh lawei… : )

  3. Menurut saya kata Allah ini sebagai umatNya kita tak perlu merombaknya, karena apa.. kalau kita menggantinya bukan lagi jalan yang hidup, sedangkan Allah itu adalah Akulah Jalan yang Hidup bagi yang mengikutiNya.

  4. Kalau benar la umat islam tidak mau orang kristen menggunakan perkataan ALLAH, kenapa dr dulu tidak ada tindakan yang dilakukan?
    Pada pendapat saya, perkara menghalang itu tidak patut. Takkan la kita nak menguba amalan sesuatu agama tersebut. Setiap agama mempunyai, amalan seperti yang telah tertulis dalam kitab ,masing-masing. Kita tidak boleh katakan perkataan itu milik sesuatu agama hanya kerana perkataan itu dari tempat-tempat tertentu. Sekiranya Islam melarang Kristen daripada menggunakan perkataan tersebut, tidakkah itu bermakna Islam cuba menukar isi kandungan kitab bagi agama lain?
    Bagaimana sekiranya perkara sebaliknya yang berlaku? Apa tindakan bagi yang beragama Islam?
    Kita fikir kembali dr mana asalnya kedua-dua agama ini bermula. Sedangkan tempat asalnya pun tidak seperti di Malaysia, inikan pula yang di Malaysia yang tidak setahun jagun dengan asal usulnya. Kita diajar untuk saling menghormati orang lain, menghormati agama lain dan saling mengasihi. Tetapi kenapa perkara ini timbul? Adakah saling mempertahankan agama? Atau menenjuk nunjuk agar kita menonjol? Cuba kita fikirkan…
    Kalau dengan alasan kerana mengelirukan, keliru tentang apa? Maksudnya, dia sendiri yang tidak cuba untuk memahaminya. Dia keliru kerana dia tidak tahu. Jd sebelum kita tahu, kita tidak bo saling mengkritik atau mempersoalkan sesuatu agama itu.
    Malaysia ini terdiri daripada orang yang berbilang kaum, bangsa dan agama. Hidup aman damai dr dulu lg. Kenapa harus adanya perkara seperti ini? Mungkin ada orang orang tertentu yang cuba memecah belakan rakyat Malaysia, terutama sekali Islam dan Kristen dengan menimbulkan perkara seperti ini. Sehingga menjadi sala satu isu di Malaysia.
    Harapan saya agar perkara ini dapat diselesaikan dengan baik dan adanya persetujuan dari kedua dua agama.

  5. Rasanya ada orang yang tak berfikir banyak. Coba kita fikir, adakah di negara arab hanya ada orang islam saja?
    Orang Arab suda semestinya menggunakan bahasanya sendiri iaitu bahasa arab. Dan sebelum agama Islam ini ada,yang pasti bahasa arab ini suda ada. Dan jg, tidakkah orang ini terfikir bahawa orang Kristen di Arab ini menggunakan perkataan apa? Mestilah bahasa arab kan. Da orangnya orang arab. Takkan tiba tiba saja menggunakan bahasa lain kerana dia beragama Kristen. Coba kita fikirkan….

    • mrspreader said

      Allah itu sebuah nama, Allah lah yang menciptakan orang-orang Arab dan semua manusia di bumi ini, Allah itu bukan salah satu kosakata bahasa arab, bukan berasal dari bahasa dan budaya orang arab, dan bukan karena agama Islam pertama kali lahir di Semenanjung Arabialah yang menyebabkan orang-orang arab menyebut tuhannya dengan nama “Allah”, tetapi karena Allah sendirilah yang memperkenalkan namanya kepada seluruh umat manusia melalui firmannya di dalam Al-Qur’an:

      “Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha (20): 14)

      “Katakanlah olehmu (hai Muhammad): Allah itu Maha Esa. Dialah tempat bergantung segala makhluk dan tempat memohon segala hajat. Dialah Allah, yang tiada beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorang pun atau sesuatu yang sebanding dengan Dia.” (QS. Al Ikhlash (112): 1-4)

      “Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari kurnia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. 16:14)

      Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yg berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan .Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?” (QS:Al-Qasas:70-71)

      “Dialah Allah, Tuhan Yang Tunggal, yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui perkara yang tersembunyi (gaib) dan yang terang Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Allah, tidak tidak ada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, yang sejahtera yang memelihara, yang Maha Kuasa. Yang Maha Mulia, Yang Jabbar,lagi yang Maha besar, maha Suci Allah dari segala sesuatu yang mereka perserikatkan dengannya. Dialah Allah yang menjadikan, yang menciptakan, yang memberi rupa, yang mempunyai nama-nama yang indah dan baik. Semua isi langit mengaku kesucian-Nya. Dialah Allah Yang Maha keras tuntutan-Nya, lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Hasyr (59): 22-24 )

      “Allah itu tunggal, tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup tidak berkehendak kepada selain-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya lah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Bukankah tidak ada orang yang memberikan syafaat di hadapan-Nya jika tidak dengan seizin-Nya? Ia mengetahui apa yang di hadapan manusia dan apa yang di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sedikit jua pun tentang ilmu-Nya, kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Pengetahuannya meliputi langit dan bumi. Memelihara kedua makhluk itu tidak berat bagi-Nya. Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqarah (2): 255.)

      bahkan seandainya pun agama Islam tidak lahir di Semenanjung Arabia untuk pertama kalinya, tetapi di belahan bumi yang lain, tetap saja Dia bernama Allah.

      berbeda dengan kita, yang nama kita lebih banyak dipengaruhi oleh tempat dimana kita dilahirkan, misalnya di Jawa maka namanya Parto misalnya, atau di pulau lain Sitorus namanya atau La Ode misalnya, atau orang barat misalnya George.

  6. sy anak Tuhan said

    sy rasa isu ini tidak seharusnya timbul in the first place. sy dari malaysia dan sy seorg kristian. sejak dr dulu lg kami sdh mgunakn perkataan “Allah” ini dan utk meminta kami tidak mgunakan pkataan ini, itu pkara yg sukar krn perkataan itu sdh sebati dgn khidupan kami. bg sy, tidak ada isu kekeliruan d sini. jika benar kmu seorg muslim dan kamu kenal akan agama kmu, tidak kira siapa pun yg mgunakan perkataan “Allah” itu, itu tidak menggugatkan iman kamu. tunjukkan justice and fairness yg agama kamu amalkan kpd kami. kami juga berhak menyembah Tuhan kami tanpa tentangan. jika kami melakukan perkara spt ini kpd kmu, apa yg kamu rasakan? sila fikirkan dari persepsikami juga dan bukan menurut persepsi dari kalian saja. sekian, Tuhan memberkati kalian.

    • sevilla99 said

      Hello Anak Tuhan….
      “Kalian” itu buat siapa?saya juga Kristen dan saya bahas dalam topik kami di Indonesia bukan di Malaysia…
      saya lebih setuju apabila kami di Indonesia menggantikan kata/istilah “Allah” menjadi “Jehovah” atau “Elohim” ketimbang
      meminjam istilah dari saudara sepupu kita yang Muslim….

  7. hello…sevilla99….
    awak cakap awak jg orang kristen. tetepi kenapa pula membanta kristen menggunakan perkataan Allah?
    Awak harus tahu, bahawa perkataan dari arab bukannya milik muslim. Sebelum ada muslim bahasa arab ada suda. Ni awak pula cakap kristen ini meminjam istila dari dari muslim sebab itu dari perkataan arab. Mantang mantanglah muslim ini hanya mgunakan bahasa arab dalam agama mereka awak cakap itu muslim yang punya. Awak fikir la sendiri orang kristen di arab pakai perkataan apa?
    awak cakap awak lebih setuju pkai pkataan lain. tetapi berapa ramai yang setuju? Kebanyaknnya tak akan setuju. Jangan nak cuba menukar perkataan Allah di alkitab.

    • mrspreader said

      Halloooo… Pemikir Bebas…

      ada yang saya tidak setuju dengan pernyataan anda yaitu: “Sebelum ada muslim bahasa arab ada suda.”

      saya seorang Muslim, Muslim itu sebutan bagi orang Islam, Islam itu datangnya dari Allah, Allah sudah lebih dulu ada sebelum bangsa Arab itu ada, bahkan sebelum manusia diciptakan, bahkan sebelum alam semesta ini diciptakan.

      jadi tidak benar jika Anda mengatakan: “Sebelum ada muslim bahasa arab ada suda.”

  8. Redtomato said

    Sebetulnya, sudah ada kitab suci berbahasa Indonesia yang sudah tidak memakai kata Allah, (kaabah, shalat dan syahadat — di kitab suci malaysia masih memakai kata2 itu).
    Saya kutifkan informasinya:

    ———————————————
    Telah terbit Kitab Suci untuk Kristen yang diterjemahkan secara (mendekati) literal dengan tanpa memakai kata/nama ALLAH lagi di dalamnya, karena memang secara literal nama Allah tidak ada di dalam naskah berbahasa asli (Ibrani & Yunani). Diterjemahkan dari Masoretic Text (naskah sumber bahasa Ibrani, PL) dan Textus Receptus (naskah sumber bahasa Yunani, PB). Kata/nama Allah dipakai dalam terjemahan Alkitab – terutama alasannya adalah kontektualitas, terutama di negara-negara berpenduduk mayoritas/berbaur dengan komunitas muslim. Namun di negara-negara berbahasa Inggris, lebih beruntung, karena kata Elohim itu diterjemahkan menjadi God/Lord dan bukan Allah. Allah adalah nama Tuhan yang sembah oleh saudara2 kita muslim (lihat syahadat mereka: Tiada Tuhan selain ALLAH).

    Kami percaya bahwa Kitab Suci (Alkitab) adalah Tanpa Salah Dalam Naskah Aslinya (Innerancy), namun dalam proses penerjemahan ada kendala-kendala teknis yang memungkinkan terjadi kesalahan penerjemahan. Untuk itulah, KS-ILT ini hadir sebagai pembanding (karena diterjemahkan mendekati literal, dengan mempertahankan jenis kata, kata sifat/kerja/keterangan, pasif dan aktif dsb – serta mentransliterasi nama diri Tuhan Semesta Alam yang sekitar 7000 kali di dalam teks berbahasa asli Kitab Suci), agar umat Tuhan dapat mengerti dengan lebih baik maksud dan kehendak Tuhan dalam hidupnya.

    Sample:
    http://books.google.co.id/books?id=xOnpRGpkFFcC&printsec=frontcover&dq=YLB&ei=vMaKSfOKDp-4lATYpJTJBQ

    Jika Bapak/Ibu butuh informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di alamat email ks-ilt@abiyah-pratama.com. Terima kasih.
    Kiranya YESUS Kristus Sang Kepala Gereja selalu memberkati pelayanan Gereja Misi Indonesia, sampai Dia datang kali yang kedua.
    Halleluyah!
    ————————————
    Semoga bermanfaat! Gbu all.

    Eh satu lagi:
    Pernah dengar nama Pdt. Daniel Alexander (seorang misionaris yang mengabdikan hidupnya melayani Tuhan di Papua), beliau berkata ttg Pemulihan Nama Tuhan:

  9. GKmin said

    setuju..
    coba baca: http://www.gkmin.net/gk/Siapa_yang_Anda_sembah.pdf

  10. Adrian said

    Di Facebook, saya berteman dengan seorang Palestina yang beragama Kristen. Ia bilang bahwa orang Kristen di Palestina dan di negara2 Arab sudah menggunakan kata Allah sejak ratusan tahun sebelum agama Islam lahir… bahkan menurut dia orang Yahudi di Palestinapun menggunakan kata Allah untuk menyebut Tuhan. jadi kenapa kita harus merasa kehilangan identitas kekristenan. Toh orang Kristen di tanah asalnya saja (Palestina) menggunakan kata Allah.

  11. kebun sawitku said

    Saya seorang muslim, umur hampir 50 tahun. Dulu, waktu masih SMA, saya berdebat dengan teman sekelas. Teman ini mengatakan, orang Islam-lah yang meniru Kristen dalam penyebutan nama Tuhan, yaitu “Allah”. Alasannya, agama Kristen jauh lebih dulu ada dibandingkan agama Islam. Saya bantah teman ini, orang Kristen-lah yang mencontoh, sebab kata “Allah” itu berasal dari bahasa Arab, sementara agama Kristen tidak menggunakan bahasa Arab. Debat saya 30 tahun lalu itu, persis seperti debat dalam akun ini. Artinya, debat ini adalah debat setara dengan debat anak SMA. Nah, sebenarnya, ada penjelasan yang paling lengkap, ilmiah dan sangat menambah ilmu untuk menjawab persoalan dalam diskusi ini, yaitu sebuah buku yang luar biasa, yang ditulis oleh “seorang yang bertuhan, tetapi tidak beragama” — namanya Karen Amstrong. Judul bukunya “Sejarah Tuhan”. Karen Amstrong — seorang perempuan — semula adalah seorang biarawati yang bertugas di Inggris. Tetapi setelah mengalami krisis keimanan, dia meninggalkan seminari dan dengan sendirinya meninggalkan Kristen. Dia percaya tentang adanya Tuhan, tetapi dia tidak percaya dengan satu pun agama di muka bumi ini. Yah, terserah dia. Tetapi, wanita ini dikarunia ilmu yang luar biasa. Kini dia dipercaya memegang berbagai jabatan, baik di organisasi berbagai agama, temasuk memegang jabatan di organisasi Islam, Dari buku ini, secara sederhana dijelaskan bahwa kata “allah” itu berasal dari kata “lah”, artinya “Tuhan”. Kata “lah” ini — yang berasal dari bahasa Aramaik (bahasa yang lebih tua dari hahasa Ibrani) sudah digunakan sejak zaman Nabi Ibrahim, hingga ke Nabi Daud. Di zaman Nabi Daud-lah agama Yahudi secara sistematis lahir. Setelah mengalami proses evolusi, kata “lah” ini berubah menjadi “allah” — munculnya kata “al” merupakan tambahan sebagai kata sandang, yang berarti “si” atau “sang”.

    Menurut Redtomato di atas, di dalam Alkitab berbahasa Ibrani atau Yunani, tidak ditemukan kata “allah”. Saya sendiri memang tak pernah membaca Alkitab — apalagi yang berbahasa Ibrani atau Yunani — jadi saya mermang tidak tahu apakah di dalam Alkitab memang tidak ditemukan kata “allah: ini. Tetapi, jika dirunut dari sejarah lahirnya agama Kristen dan dari proses adanya Alkitab — terutama Injil — kemungkinan besar kata “allah” ini memang sengaja ditiadakan atau dihapus. Injil sendiri kan merupakan kompilasi atau konsorsium dari berbagai peristiwa, yang kemudian ditulis oleh banyak orang (yang diakui Roma hanya empat: Injil Markus, Matius, Lukas, Yohanes, disebut juga sebagai inuil kanonik).

    Berbeda dengan kitan suci Al-Quran yang dari awal hingga akhir zaman — di seluruh dunia, di muka bumi ini — tetap menggunakan bahasa Arab, sementara Alkitab ini ditulis dalam berbagai bahasa. Saya tidak tahu apakah Injil-injil yang ada sekarang ini disertai oleh injil bahasa awal atau bahasa asli atau bahasa Aramik, bahasa Ibrani atau Yunani. Jika memang disertai, sebenarnya akan sangat mudah melacak apakah di dalam injil-injil ini ada kata “allah” atau tidak. Lagi pula, pertanyaannya, Injil mana sebenarnya yang dianggap asli itu, sebab versi Injil ini sangat banyak, dan umat Kristen sendiri sebenarnya mengakui Injil yang mana? Berbeda dengan umat Islam, pegangannya ya cuma satu Al-Quran, tidak ada yang lain, tidak ada versi yang lain.

    Jadi, jika kita mendebatkan mengapa kok orang kristen di Nusantara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dll) juga menggunakan kata “allah” untuk menyebut nama Tuhan, sebenarnya itu tidak terlalu masalah, sebab kata ‘Allah” yang berasal dari kata “lah” itu adalah bahasa universal yang sudah ada sejak zaman sebelum agama Kristen ada. Persoalannya adalah, mengapa kata “allah” tidak muncul di Alkitab Ibrani atau Yunani, sementara orang Kristen Nusantara menggunakan kata “allah” untuk menyebut nama Tuhan? Jika dirunut dari sini, jelas bahwa agama Kristen Nusantara mengadopsi kata “allah” itu dari agama Islam.

    Maaf ya, jika analisa saya salah. Tetapi untuk jelasnya, silakanlah baca buku “Sejarah Tuhan” karya Karen Amstrong itu. Saya sendiri sudah lama baca buku ini, jadi banyak yang lupa juga isinya. Mau bongkar pustaka untuk merujuk versi jelasnya, gak sempat. Buku ini ada di Gramedia, dan sudah mengalami cetak ulang berkali-kali.

  12. roeslando goes said

    Nama Tuhan kristen adalah Non Theon dan Ho Theos berdasarkan bible asli bahasa yunani. Jadi jangan menjadi bunglon agama yang mengadopsi nama Tuhan agama lain.

Tinggalkan Balasan ke Red Tomato Batalkan balasan